Kamis, 13 Desember 2012

Metodologi Pengumpulan Data Komponen Lingkungan


TUGAS AMDAL
BAB VI
METODOLOGI PENGUMPULAN DATA KOMPONEN LINGKUNGAN

6.1. Ruang Lingkup Studi
1. Area Studi
Dalam melaksanakan  pengamatan berbagai parameter lingkungan harus ditentukan area studi. Penentuan area studi biasanya ditetapkan berdasarkan 4 pendekatan, pendekatan teknis, proyek, ekologi, pendekatan administrasi. Pada umumnya luas area dengan pendekatan proyek lebih sempit dari pada dengan pendekatan ekologis dan administrasi.
Pendekatan proyek dalam penentuan area yaitu tapak proyek atau area kegiatan pengamatan itu dilaksanakan. Pendekatan ekologis pada umumnya ditentukan atas dasar fisiologis. Pendekatan administrasi biasanya digunakan untuk mengamati parameter sosial ekonomi budaya dan kesehatan masyarakat. Penentuan area studi diatas dasar teknis biasanya ditentukan berdasarkan ketersediaan sumber daya yaitu tenaga, biaya, dan waktu yang tersedia.
2. Parameter Lingkungan
Didalam istilah AMDAL, maka lingkungan dapat dibagi menjadi 3 kelompok yaitu ABC, Abiotik, Biotik dan Culture atau sering disebut geofisika kimia untuk abiotik, biotik untuk biotis dan sosial ekonomi budaya dan kesehatan masyarakat untuk culture.
Lingkungan dikelompokan menjadi komponen-komponen dan setiap komponen dibagi lagi menjadi parameter lingkungan, sehingga dalam studi AMDAL akan disebutkan 2 klasifikasi yaitu atas dasar komponen lingkungan dan parameter lingkungan.

6.2. Metodologi Pengumpulan Data
1. Metode Pengumpulan Data komponen Geofisika Kimia
1.        Komponen iklim, parameter komponen iklim yaitu tipe iklim, suhu, kelembaban, curah hujan, hari hujan kekuatan dan arah angin.
2.        Komponen hidrologi, parameter komponen hidrologi adalah debit air permukaan dan air tanah, sedimen, kualitas air permukaan dan air tanah, drainase limpasan (run off), infiltrasi, perlokasi dan evatranspirasi.
3.        Komponen tanah, parameter komponen tanah yaitu erodibilitas  tanah, kedalaman tanahm profil tanah, sifat kimia dan sifat fisika bakteriologis dari tanah.
4.        Udara, parameter darri komponen udara adalah arah dan kecepatan angin, cuaca, tekanan udara, penguapan dan kualitas udara.
5.        Fisiografi, Geomorfologi dan lahan, penelitian fisiografi dititik beratkan pada evaluasi bentuk penggunaan lahan dan proses sedimentasi.  Geomorfologi merupakan suatu komponen lingkungan parameternya antara lain bentuk topografi, sudut lereng, dan bekas  bencana banjir.
6.        Hidrooceanografi, merupakan ilmu yang menyangkut dua ilmu yang cakupannya luas yaitu hidrologi dan oceanografi. Pada dasarnya hidrologi dibagi menjadi empat cabang ilmu yaitu:
a.    Potamologi yaitu hidrologi yang mempelajari air dipermukaan tanah yang berupa aliran-aliran permukaan.
b.    Limnologi yaitu hidrologi yang mempelajari air didanau termasuk rawa.
c.    Geohidrologi yaitu hidrologi yang mempelajari air di bawah permukaan tanah.
d.   Kirologi yaitu hidrologi yang mempelajari salju dan es.
Sementara itu di dalam oceanografi terdapat 4 macam aspek sebagai berikut:
a.    Fisika oceanografi mempelajari sifat-sifat air laut didalam hubungannya dengan gerak air.
b.    Kimia oceanografi adalah reaksi-reaksi kimia yang terjadi didalam air laut dan didalam laut serta analisis air laut itu sendiri.
c.    Biologi oceanografi mempelajari kehidupan didalam laut.
d.   Geologi oceanografi mempelajari struktur dasar lautan dan proses yang terjadi disana termasuk terbentuknya lautan.
2. Metode pengumpulan data Komponen Biotis
1. Flora
a.    Pengertian
Semua tumbuhan baik sejenis maupun tidak sejenis (flora) yang tumbuh di suatu wilayah dan bagaimana distribusi dari masing-masing jenisnya biasanya disebut vegetasi.
  b.  Dasar-dasar Pengambilan Cuplikan (sampel)
Tujuan mengambil cuplikan adalah mendapatkan informasi dari seluruh informasi atau data dari suatu populasi.
Terdapat beberapa cara untuk menentukan cuplikan:
1.        Cuplikan Tetap. Dibuat dengan mengikuti aturan tertentu. Cuplikan ini diambil serta dibiarkan selama waktu pengamatan. Ada beberapa cara pengambilan cuplikan tetap ini yaitu cuplikan tak terbatas yang dibuat tanpa memperhatikan terlebih dahulu perbedaan kelompok yang ada. Biasanya pembuatan cuplikan tak terbatas masih dibagi lagi yaitu cara yang sederhana yaitu dengan menomori setiap tanaman yang diamati menggunakan nomor acak. Cara sistematis yaitu cuplikan ditarik dengan membuat daftar. Cuplikan terbatas dibentuk dengan membagi populasi atau daerah penelitian atas bagian-bagiannya. Cuplikan terbatas masih dibagi lagi menjadi 4 buah yaitu:
a.       Cuplikan bertingkat banyak karena keanekaragaman sifat, tempat tumbuh (topografi, iklim, tanah).
b.      Cuplikan berstrata dibuat dengan membagi populasi.
c.       Cluster sampel, ditarik dengan memilih secara random beberapa strata dan seluruh anggota dari strata terpilih dimasukkan sebagai cuplikan untuk diamati.
d.      Stratified cluster sample, cara ini merupakan golongan antara b dan c.
2.    Sguential Sample, cuplikan ditentukan secara random dan berukuran kecil, oleh karena itu dibagi 2 yaitu: cuplikan ditarik secara bertingkat dan dengan mengamati satu persatu anggota populasi.
c.    Persyaratan dalam Pembuatan Cuplikan Vegetasi
1.      Langkah dalam membuat cuplikan:
Ø  Membuat subkomunitas dari kesatuan komunitas yang ada, agar diperoleh kesatuan terkecil yang lebih seragam..
Ø  Memilih cara pencuplikan yang tepat pada masing-masing bagian.
Ø  Membuat ukuran dan bentuk cuplikan yang akan dibuat.
Ø  Menentukan parameter apa saja yang akan diukur dalam plot tersebut.
2.         Persyaratan pencuplikan
Ø  Pencuplikan harus seluas mungkin agar semua spesies yang dimiliki oleh komunitas itu dapat ditemukan.
Ø  Habitat tempat tumbuh seseragam mungkin, sehingga dengan hanya membuat satu unit pencuplikan akan dapat diperoleh informasi yang cukup representative.
Ø  Tanaman penutupnya sehomogen mungkin, dengan mendapatkan subkomunitas seragam ini maka jaminan secara statistik dapat tercapai.
Ø  Parameter yang diamati.
·         Kondisi vegetasi suatu komunitas.
·         Potensi volume / produktifitas.
·         Semua tanaman yang ada dipetak ukur diproyeksikan tajuknya kepermukaan tanah.
·         Pertumbuhan dapat diukur dari kondisi morfologi seperti daun, cabang, ranting dan warna. Anatomis dengan mengamati susunan jaringan / sel yang tidak normal. Fisologis dapat diukur dari kecepatan fotosintesis, respirasi dan aktivitas Nitrat Redukttase.
3. Cara pembuatan Petak Ukur
1.    Cara kuadrat, dapat dibuat dengan bentuk segiempat (segi panjang, bujur sangkar atau jajar genjang atau berbentuk lingkaran).
2.    Point quarter sampling, dapat dilakukan dengan menentukan 4 titik pada 4 kuadran dari titik pengamatan yang telah ditentukan.
3.    Cara cuplikan berupa jalur.
a.         Line intercept adallah untuk mengetahui jumlah persentase penutupan suatau tanaman dalam suatu komunitas.
b.        Belt transect method digunakan untuk mengetahui besar % penutupan kerapatan tanaman.
4.    Bisect atau profil, cara ini dilakukan dengan menggambar seluruh vegetasi dalam suatu komunitas.
5.    Distance method adalah suatu metoda cuplikan yang tidak menggunakan cara petak ukur, ada 4 cara pada metoda ini yaitu nearest individual method, point centered quarter method, nearest neighbor method, random pairs method.
d.        Pedoman Pengambilan Sampel Tanaman Untuk Analisis Laboratorium
1.      Dasar-dasar
Analisis tanaman dimaksudkan untuk mengetahui struktur jaringan dan isi kandungan berbagai unsur kimia baik unsure makro maupun unsur mikro selain itu untuk mengetahui tingkat / kadar pencemaran unsur logam berat yang mempengaruhi tanaman dalam suatu tempat tumbuh.
2.      Kekurangan lawan kelebihan sesuatu umur
Tanaman membutuhkan unsur hara dalam keadaan berbeda-beda. Unsur hara mikro dibutuhkan dalam jumlah yang sangat sedikit, namun unsure ini sangat menentukan pertumbuhan suatu tanaman sebab unsur hara mikro ini pada umumnya mempengaruhi terbentuknya enzim-enzim didalam tubuh tanaman.
e.         Beberapa factor yang harus dipertimbangkan dalam mengambil sampel tanaman.
a.         Waktu pengambilan sampel tanaman, pada umumnya untuk tanaman yang berumur pendek, sampel tanaman harus diambil pada saat tanaman berumur 1,5 bulan sampai 3 bulan.
b.        Pemilihan lokasi, area tempat tumbuh dibagi menjadi beberapa blok. Untuk mencari hubungan kualitas tumbuh dan pertumbuhan tanaman biasanya tempat tumbuhnya dibagi menjadi beberapa kelompok yaitu blok tempat tumbuh baik kondisinya sedang dan jelek.
c.         Sampel tanaman
·      Tanaman pangan / musiman dan rumput, bagian tanaman yang diambil untuk sampel adalah seluruh tanaman baik bagian akar maupun bagian batangnya, dengan pertimbangan untuk mengetahui tingkat pencemaran.
·      Tanaman berupa eksplan, bagian tanaman yang diambil hanya daun-daunya saja, daun yang dipungut adalah daun yang muda yang berada pada ujung ranting.
d.   Pencucian
e.    Pengamatan struktur jaringan secara anatomis.
f.     Pengeringan dengan cara dikering anginkan, tujuanya untuk mengetahui tingkat pertumbuhan, produktivitas dan hal yang berkaitan dengan keharaan dan gangguan ekologis.
2. Fauna
1.    Fauna daratan
Dapat dilakukan dengan beberapa metoda antara lain metoda index point valle de/ abudance atau index point of abudance (IPA), metoda inventarisasi, metoda wawancara, penangkapan dan pengamatan jejak.
a.       Metode (IPA)
Untuk mencatat jenis populasi hewan dan biasanya dipergunakan untuk burung secara kuantitatif. Cara kerjanya diawali dengan menentukan tempat untuk mencatat populasi hewan secara acak masing-masing habitat yang ada. Tempatnya dapat di dalam hutan, sawah dan daerh pemukiman. Dasar data yang diperoleh dari pasangan dapat dianalisis beberapa parameternya sebagai berikut:
a.       Frekuensi, menunjukan kehadiran suatu jenis hewan di dalam nomor IPA yang dibuat semakin seringnya dicatat suatu jenis hewan tertentu menunjukkan bahwa hewan tersebut penyebarannya tinggi.
b.      Dominansi, menunjukkan nilai dominansi suatu jenis burung.
c.       Indeks kesamaan jenis adalah perbandingan antara nilai jenis burung tertentu dihabitat tertentu dibandingkan dengan habitat lain.
b.      Metode wawancara
Untuk mencatat jenis fauna yang ada di daerah penelitian. Wawancara dilakukan terhadap masyarakat yang mempunyai pengetahuuan yang cukup luas terhadap keadaan fauna di daerah rencana proyek.
c.       Metode inventarisasi
Untuk mencatat semua jenis fauna yang terdapat di daerah rencana proyek,  dengan melakukan penjelajahan keberbagai tempat yang diperkirakan potensial terdapat populasi jenis tertentu.
d.   Metode pengamatan jejak dan atau bekas kotoran hewan
Pada pengamatan jejak dan atau bekas kotoran hewan yang diamati adalah bekas jejak atau kotoran hewan di identifikasi pada titik pengamatan tertentu, sehingga dapat diketahui jenis hewannya.
2.    Fauna Perairan
1.    Jenis bentos
   Bentos makhluk hidup di perairn yang terdapat:
a.         Di permukaan dasar laut atau di dasar perairan sunggai, danau dan waduk, bentos yang hidup dipermukaan dasar  perairan disebut Epibentos atau Epifauna.
b.        Sementara itu ada pula bentos yang hidup didalam sedimen/lumpur, bentos yang demikian disebut infauna.
2.    Pengamatan terhadap Bentos
a.    Metode pengamatan, dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu:
1. Hard substrat (remis, tiram, ganggang dalam batu karang, pasir, batu). Dilakukan:
a. Destruktive Sampling dilakukan untuk mengetahui jumlah jenis, populasi dan dibagi lagi menjadi: (a). Scraped sampling cuplikan kuadrat : pada saat air surut dilakukan pengamatan terhadapat bentos dengan pencuplikan kuadrat, dilakukan penggoresan / pembongkaran medium lumpur. (b). scraped sampling cuplikan transek : pada saat air surut dilakukan pengamatan terhadap bentos dengan pencuplikan transek, dilakukan penggoresan / penerikan medium lumpur.
b. Nondestructive sampling untuk menganalisis jumlah atau persen penutupan tanpa merusak medium tempat tumbuh bentos terdiri dari perhitungan langsung sepanjang transek, perhitungan langsung dengan cuplikan kuadrat secara acak, peemotretan organisme dalam pencuplikan kuadrat yang dibuat permanen.
c. Menentukan proses penutupan, adapun caranya yaitu : planimeter dengan DOF pattern dan substrate (dalam lumpur).
2.  Metode pencuplikan pada dasarnya metode pencuplikan ada dua yaitu :
·         Metode transek, modifikasi metode transek adalah sejajar garis pantai dan tegak lurus garis pantai.
·         Metode kuadrat, modifikasi metode kuadrat adalah bujur sangkar teratur, trapezium teratur, bujur sangkar petak tak beratur.
3. Pengamatan Plankton
Pengamatan plankton dilakukan terhadap zooplankton dan phytoplankton, pengamtan dilaksanakan dengan jarring perangkap dengan lubang yang besarnya sesuai dengan rancangan penelitian. Setelah sampel diambil dari penangkapan, segera diberi bahan pengawet (formalin) selanjutnya dianalisis dilaboratorium.
3.    Metode pengumplan data sosial ekonomi budaya kesehatan masyarakat
Setiap kegiatan pembangunan tidak hanya mempengaruhii ekosistem tetapi juga komponen sosiosistem, komponen sosiosistem yang ditelaah dalam studi AMDAL adalah demografi, sosial, ekonomi, sosial budayya dan kesehatan masyarakat. Dampak terhadap parameter lingkungan yang diteliti dan dikaji diperoleh dengan cara pelingkuppan. Respon dapat ditentukkan dengan cara random atau sistematis. Cara purposive sampling lebih baik sebab responden ditentukan dengan tujuan tertentu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar