TUGAS AMDAL
BAB VI
METODOLOGI PENGUMPULAN DATA
KOMPONEN LINGKUNGAN
6.1. Ruang Lingkup Studi
1. Area Studi
Dalam
melaksanakan pengamatan berbagai
parameter lingkungan harus ditentukan area studi. Penentuan area studi biasanya
ditetapkan berdasarkan 4 pendekatan, pendekatan teknis, proyek, ekologi,
pendekatan administrasi. Pada umumnya luas area dengan pendekatan proyek lebih
sempit dari pada dengan pendekatan ekologis dan administrasi.
Pendekatan
proyek dalam penentuan area yaitu tapak proyek atau area kegiatan pengamatan
itu dilaksanakan. Pendekatan ekologis pada umumnya ditentukan atas dasar
fisiologis. Pendekatan administrasi biasanya digunakan untuk mengamati
parameter sosial ekonomi budaya dan kesehatan masyarakat. Penentuan area studi
diatas dasar teknis biasanya ditentukan berdasarkan ketersediaan sumber daya
yaitu tenaga, biaya, dan waktu yang tersedia.
2. Parameter Lingkungan
Didalam
istilah AMDAL, maka lingkungan dapat dibagi menjadi 3 kelompok yaitu ABC, Abiotik,
Biotik dan Culture atau sering disebut geofisika kimia untuk abiotik, biotik
untuk biotis dan sosial ekonomi budaya dan kesehatan masyarakat untuk culture.
Lingkungan
dikelompokan menjadi komponen-komponen dan setiap komponen dibagi lagi menjadi
parameter lingkungan, sehingga dalam studi AMDAL akan disebutkan 2 klasifikasi
yaitu atas dasar komponen lingkungan dan parameter lingkungan.
6.2. Metodologi Pengumpulan Data
1. Metode Pengumpulan Data komponen
Geofisika Kimia
1.
Komponen iklim, parameter komponen iklim
yaitu tipe iklim, suhu, kelembaban, curah hujan, hari hujan kekuatan dan arah
angin.
2.
Komponen hidrologi, parameter komponen
hidrologi adalah debit air permukaan dan air tanah, sedimen, kualitas air
permukaan dan air tanah, drainase limpasan (run off), infiltrasi, perlokasi dan
evatranspirasi.
3.
Komponen tanah, parameter komponen tanah
yaitu erodibilitas tanah, kedalaman
tanahm profil tanah, sifat kimia dan sifat fisika bakteriologis dari tanah.
4.
Udara, parameter darri komponen udara
adalah arah dan kecepatan angin, cuaca, tekanan udara, penguapan dan kualitas
udara.
5.
Fisiografi, Geomorfologi dan lahan,
penelitian fisiografi dititik beratkan pada evaluasi bentuk penggunaan lahan
dan proses sedimentasi. Geomorfologi
merupakan suatu komponen lingkungan parameternya antara lain bentuk topografi,
sudut lereng, dan bekas bencana banjir.
6.
Hidrooceanografi, merupakan ilmu yang
menyangkut dua ilmu yang cakupannya luas yaitu hidrologi dan oceanografi. Pada
dasarnya hidrologi dibagi menjadi empat cabang ilmu yaitu:
a. Potamologi
yaitu hidrologi yang mempelajari air dipermukaan tanah yang berupa
aliran-aliran permukaan.
b. Limnologi
yaitu hidrologi yang mempelajari air didanau termasuk rawa.
c. Geohidrologi
yaitu hidrologi yang mempelajari air di bawah permukaan tanah.
d. Kirologi
yaitu hidrologi yang mempelajari salju dan es.
Sementara
itu di dalam oceanografi terdapat 4 macam aspek sebagai berikut:
a. Fisika
oceanografi mempelajari sifat-sifat air laut didalam hubungannya dengan gerak
air.
b. Kimia
oceanografi adalah reaksi-reaksi kimia yang terjadi didalam air laut dan
didalam laut serta analisis air laut itu sendiri.
c. Biologi
oceanografi mempelajari kehidupan didalam laut.
d. Geologi
oceanografi mempelajari struktur dasar lautan dan proses yang terjadi disana
termasuk terbentuknya lautan.
2. Metode pengumpulan data Komponen
Biotis
1. Flora
a.
Pengertian
Semua
tumbuhan baik sejenis maupun tidak sejenis (flora) yang tumbuh di suatu wilayah
dan bagaimana distribusi dari masing-masing jenisnya biasanya disebut vegetasi.
b. Dasar-dasar Pengambilan Cuplikan (sampel)
Tujuan
mengambil cuplikan adalah mendapatkan informasi dari seluruh informasi atau
data dari suatu populasi.
Terdapat
beberapa cara untuk menentukan cuplikan:
1.
Cuplikan Tetap. Dibuat dengan mengikuti
aturan tertentu. Cuplikan ini diambil serta dibiarkan selama waktu pengamatan.
Ada beberapa cara pengambilan cuplikan tetap ini yaitu cuplikan tak terbatas
yang dibuat tanpa memperhatikan terlebih dahulu perbedaan kelompok yang ada.
Biasanya pembuatan cuplikan tak terbatas masih dibagi lagi yaitu cara yang
sederhana yaitu dengan menomori setiap tanaman yang diamati menggunakan nomor
acak. Cara sistematis yaitu cuplikan ditarik dengan membuat daftar. Cuplikan terbatas
dibentuk dengan membagi populasi atau daerah penelitian atas bagian-bagiannya.
Cuplikan terbatas masih dibagi lagi menjadi 4 buah yaitu:
a. Cuplikan
bertingkat banyak karena keanekaragaman sifat, tempat tumbuh (topografi, iklim,
tanah).
b. Cuplikan
berstrata dibuat dengan membagi populasi.
c. Cluster
sampel, ditarik dengan memilih secara random beberapa strata dan seluruh
anggota dari strata terpilih dimasukkan sebagai cuplikan untuk diamati.
d. Stratified
cluster sample, cara ini merupakan golongan antara b dan c.
2. Sguential
Sample, cuplikan ditentukan secara random dan berukuran kecil, oleh karena itu
dibagi 2 yaitu: cuplikan ditarik secara bertingkat dan dengan mengamati satu
persatu anggota populasi.
c.
Persyaratan
dalam Pembuatan Cuplikan Vegetasi
1.
Langkah dalam membuat cuplikan:
Ø Membuat
subkomunitas dari kesatuan komunitas yang ada, agar diperoleh kesatuan terkecil
yang lebih seragam..
Ø Memilih
cara pencuplikan yang tepat pada masing-masing bagian.
Ø Membuat
ukuran dan bentuk cuplikan yang akan dibuat.
Ø Menentukan
parameter apa saja yang akan diukur dalam plot tersebut.
2.
Persyaratan pencuplikan
Ø Pencuplikan
harus seluas mungkin agar semua spesies yang dimiliki oleh komunitas itu dapat
ditemukan.
Ø Habitat
tempat tumbuh seseragam mungkin, sehingga dengan hanya membuat satu unit
pencuplikan akan dapat diperoleh informasi yang cukup representative.
Ø Tanaman
penutupnya sehomogen mungkin, dengan mendapatkan subkomunitas seragam ini maka
jaminan secara statistik dapat tercapai.
Ø Parameter
yang diamati.
·
Kondisi vegetasi suatu komunitas.
·
Potensi volume / produktifitas.
·
Semua tanaman yang ada dipetak ukur
diproyeksikan tajuknya kepermukaan tanah.
·
Pertumbuhan dapat diukur dari kondisi
morfologi seperti daun, cabang, ranting dan warna. Anatomis dengan mengamati
susunan jaringan / sel yang tidak normal. Fisologis dapat diukur dari kecepatan
fotosintesis, respirasi dan aktivitas Nitrat Redukttase.
3.
Cara pembuatan Petak Ukur
1.
Cara kuadrat, dapat dibuat dengan bentuk
segiempat (segi panjang, bujur sangkar atau jajar genjang atau berbentuk
lingkaran).
2.
Point quarter sampling, dapat dilakukan
dengan menentukan 4 titik pada 4 kuadran dari titik pengamatan yang telah
ditentukan.
3.
Cara cuplikan berupa jalur.
a.
Line intercept adallah untuk mengetahui
jumlah persentase penutupan suatau tanaman dalam suatu komunitas.
b.
Belt transect method digunakan untuk
mengetahui besar % penutupan kerapatan tanaman.
4. Bisect
atau profil, cara ini dilakukan dengan menggambar seluruh vegetasi dalam suatu
komunitas.
5. Distance
method adalah suatu metoda cuplikan yang tidak menggunakan cara petak ukur, ada
4 cara pada metoda ini yaitu nearest individual method, point centered quarter
method, nearest neighbor method, random pairs method.
d.
Pedoman
Pengambilan Sampel Tanaman Untuk Analisis Laboratorium
1. Dasar-dasar
Analisis tanaman
dimaksudkan untuk mengetahui struktur jaringan dan isi kandungan berbagai unsur
kimia baik unsure makro maupun unsur mikro selain itu untuk mengetahui tingkat
/ kadar pencemaran unsur logam berat yang mempengaruhi tanaman dalam suatu
tempat tumbuh.
2. Kekurangan
lawan kelebihan sesuatu umur
Tanaman membutuhkan
unsur hara dalam keadaan berbeda-beda. Unsur hara mikro dibutuhkan dalam jumlah
yang sangat sedikit, namun unsure ini sangat menentukan pertumbuhan suatu
tanaman sebab unsur hara mikro ini pada umumnya mempengaruhi terbentuknya
enzim-enzim didalam tubuh tanaman.
e.
Beberapa
factor yang harus dipertimbangkan dalam mengambil sampel tanaman.
a.
Waktu pengambilan sampel tanaman, pada
umumnya untuk tanaman yang berumur pendek, sampel tanaman harus diambil pada
saat tanaman berumur 1,5 bulan sampai 3 bulan.
b.
Pemilihan lokasi, area tempat tumbuh
dibagi menjadi beberapa blok. Untuk mencari hubungan kualitas tumbuh dan
pertumbuhan tanaman biasanya tempat tumbuhnya dibagi menjadi beberapa kelompok
yaitu blok tempat tumbuh baik kondisinya sedang dan jelek.
c.
Sampel tanaman
· Tanaman
pangan / musiman dan rumput, bagian tanaman yang diambil untuk sampel adalah seluruh
tanaman baik bagian akar maupun bagian batangnya, dengan pertimbangan untuk
mengetahui tingkat pencemaran.
· Tanaman
berupa eksplan, bagian tanaman yang diambil hanya daun-daunya saja, daun yang
dipungut adalah daun yang muda yang berada pada ujung ranting.
d. Pencucian
e. Pengamatan
struktur jaringan secara anatomis.
f. Pengeringan
dengan cara dikering anginkan, tujuanya untuk mengetahui tingkat pertumbuhan,
produktivitas dan hal yang berkaitan dengan keharaan dan gangguan ekologis.
2. Fauna
1.
Fauna
daratan
Dapat dilakukan dengan
beberapa metoda antara lain metoda index point valle de/ abudance atau index
point of abudance (IPA), metoda inventarisasi, metoda wawancara, penangkapan
dan pengamatan jejak.
a. Metode
(IPA)
Untuk mencatat jenis
populasi hewan dan biasanya dipergunakan untuk burung secara kuantitatif. Cara
kerjanya diawali dengan menentukan tempat untuk mencatat populasi hewan secara
acak masing-masing habitat yang ada. Tempatnya dapat di dalam hutan, sawah dan
daerh pemukiman. Dasar data yang diperoleh dari pasangan dapat dianalisis
beberapa parameternya sebagai berikut:
a. Frekuensi,
menunjukan kehadiran suatu jenis hewan di dalam nomor IPA yang dibuat semakin
seringnya dicatat suatu jenis hewan tertentu menunjukkan bahwa hewan tersebut
penyebarannya tinggi.
b. Dominansi,
menunjukkan nilai dominansi suatu jenis burung.
c. Indeks
kesamaan jenis adalah perbandingan antara nilai jenis burung tertentu dihabitat
tertentu dibandingkan dengan habitat lain.
b. Metode
wawancara
Untuk mencatat jenis
fauna yang ada di daerah penelitian. Wawancara dilakukan terhadap masyarakat
yang mempunyai pengetahuuan yang cukup luas terhadap keadaan fauna di daerah
rencana proyek.
c. Metode
inventarisasi
Untuk mencatat semua
jenis fauna yang terdapat di daerah rencana proyek, dengan melakukan penjelajahan keberbagai
tempat yang diperkirakan potensial terdapat populasi jenis tertentu.
d. Metode
pengamatan jejak dan atau bekas kotoran hewan
Pada pengamatan jejak
dan atau bekas kotoran hewan yang diamati adalah bekas jejak atau kotoran hewan
di identifikasi pada titik pengamatan tertentu, sehingga dapat diketahui jenis
hewannya.
2. Fauna Perairan
1. Jenis bentos
Bentos makhluk hidup di perairn yang
terdapat:
a.
Di permukaan dasar laut atau di dasar
perairan sunggai, danau dan waduk, bentos yang hidup dipermukaan dasar perairan disebut Epibentos atau Epifauna.
b.
Sementara itu ada pula bentos yang hidup
didalam sedimen/lumpur, bentos yang demikian disebut infauna.
2. Pengamatan terhadap Bentos
a.
Metode pengamatan, dapat dilakukan
dengan beberapa cara yaitu:
1. Hard substrat (remis,
tiram, ganggang dalam batu karang, pasir, batu). Dilakukan:
a.
Destruktive Sampling dilakukan untuk mengetahui jumlah jenis, populasi dan
dibagi lagi menjadi: (a). Scraped sampling cuplikan kuadrat : pada saat air
surut dilakukan pengamatan terhadapat bentos dengan pencuplikan kuadrat, dilakukan
penggoresan / pembongkaran medium lumpur. (b). scraped sampling cuplikan
transek : pada saat air surut dilakukan pengamatan terhadap bentos dengan
pencuplikan transek, dilakukan penggoresan / penerikan medium lumpur.
b.
Nondestructive sampling untuk menganalisis jumlah atau persen penutupan tanpa
merusak medium tempat tumbuh bentos terdiri dari perhitungan langsung sepanjang
transek, perhitungan langsung dengan cuplikan kuadrat secara acak, peemotretan
organisme dalam pencuplikan kuadrat yang dibuat permanen.
c.
Menentukan proses penutupan, adapun caranya yaitu : planimeter dengan DOF
pattern dan substrate (dalam lumpur).
2.
Metode pencuplikan pada dasarnya metode
pencuplikan ada dua yaitu :
·
Metode transek, modifikasi metode
transek adalah sejajar garis pantai dan tegak lurus garis pantai.
·
Metode kuadrat, modifikasi metode
kuadrat adalah bujur sangkar teratur, trapezium teratur, bujur sangkar petak
tak beratur.
3. Pengamatan Plankton
Pengamatan plankton dilakukan terhadap
zooplankton dan phytoplankton, pengamtan dilaksanakan dengan jarring perangkap
dengan lubang yang besarnya sesuai dengan rancangan penelitian. Setelah sampel
diambil dari penangkapan, segera diberi bahan pengawet (formalin) selanjutnya dianalisis
dilaboratorium.
3. Metode pengumplan data sosial
ekonomi budaya kesehatan masyarakat
Setiap
kegiatan pembangunan tidak hanya mempengaruhii ekosistem tetapi juga komponen
sosiosistem, komponen sosiosistem yang ditelaah dalam studi AMDAL adalah demografi,
sosial, ekonomi, sosial budayya dan kesehatan masyarakat. Dampak terhadap
parameter lingkungan yang diteliti dan dikaji diperoleh dengan cara
pelingkuppan. Respon dapat ditentukkan dengan cara random atau sistematis. Cara
purposive sampling lebih baik sebab responden ditentukan dengan tujuan
tertentu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar